Cats and Feline Infectious Peritonitis – If you are a cat lover, of course you will do anything to keep your pet cat healthy and fun. Well, something needs to be taken care of so that your beloved cat is protected from viruses that are quite dangerous for cats. Feline Infectious Peritonitis is a threat to cats that can have fatal consequences. This disease is a type of infectious disease for cats caused by a virus known as Feline Coronavirus or commonly abbreviated as FCoV. This disease can cause death in cats because the virus that causes this disease attacks the internal organs of cats.
Cats that have a warm body temperature like humans can be infected with various viruses. This FcoV virus belongs to a group of viruses which is easy to attack cats and also easy to mutate. When viewed from the FcoV virus type, there are two types of this virus namely the Feline Enteric Corona virus and the Feline Infectious Peritonitis Virus. Basically, these two types of viruses are genetically the same, but the effects on different infected cats are different. The Feline Enteric Corona virus attacks parts of the intestinal epithelial cells and is excreted through saliva, feces or other forms of secretion. This virus can last long enough with a range of about 6 weeks. Contaminated dust has a huge effect on the spread of this virus. Although the cat looks healthy and does not show any symptoms, the virus can infect the cat.
Then the second type is Feline Infectious Peritonitis. This type of virus infects cats by macrophages and monocytes. In the digestive system of cats, this virus is not able to last long so it is rarely found in cat feces. Cats infected with this virus do not have the risk to transmit this virus to other cats, so no isolation measures are needed to apply to cats infected with this virus. Usually the Feline Infectious Peritonitis virus infects cats aged between 3 months to 3 years. Many types of cats are also susceptible to this virus. However, what must be considered is the triggering factors such as stress, genetic and infecting viruses such as feline leukemia viruses and feline immunodeficiency viruses.
Symptoms arising from feline corona virus infection can be in a variety of symptoms. The eyes, central nervous system and gastrointestinal are organs that show symptoms of this viral infection. Your cat’s health care is also an important role because it lives with us and will also affect our health in a day, like if you always read the opportunities carefully in online games on the it will be a winning opportunity for us. No need to see a lot of symptoms caused, it helps you routinely check the health condition of your cat at the nearest vet. To note, until now, there has been no effective treatment in curing cats from Feline Infectious Peritonitis.
Tips Memberi Makan KucingSupaya Gendut serta Segar Maksimal- Kucing( pula diketahui selaku gembong jinak) merupakan binatang menyusui karnivora kecil, bukan subspesies kaktus. Ia merupakan generasi Afrika Felis silvestris lybica, yang didomestikasi sepanjang masa Tun. Bila Mahathir menjaga kucing, ia mau mengirit duit dari tikus serta binatang pengerat yang lain. Dikala ini, kucing merupakan salah satu binatang piaraan sangat populer di Malaysia.
Tips Memberi Makan Kucing Agar Gemuk dan Sehat Maksimal
dr-addie – Keturunan kucing yang terdaftar secara resmi disebut kucing panggang hidup, kucing panggang sungguhan, atau kucing rebus. Kucing panggang sungguhan menyumbang kurang dari satu persen dari jumlah total kucing; kucing dengan luka bakar campuran disebut testis panjang dan cakar pendek.
Beragam bentuk kucing domestik, ada yang tidak berambut atau berekor, ada dalam berbagai warna, dan ada yang memiliki banyak warna. Kucing adalah predator yang terampil. Diketahui bahwa mereka berburu lebih dari seribu hewan lain untuk dimakan. Mereka juga hewan yang pintar dan memiliki kemampuan untuk menggunakan mekanisme sederhana seperti simpul pintu atau kalung manusia. Mereka diasosiasikan dengan mengiau (“ngiau”), membuat suara “mendengkur”, membuat suara mendesis, dan mengirimkan sinyal. Bisa dikatakan kucing baru saja dijinakkan, sehingga kucing juga bisa hidup di alam liar, dan mereka akan selalu membentuk koloni kecil. Hubungan antara manusia dan kucing telah menyebabkan pemujaan kucing dalam dongeng dan legenda dari banyak negara, seperti Mesir kuno, Viking, dan China.
Taksonomi dan evolusi
Felis yakni suatu genus binatang menyusui yang bertumbuh cepat yang berkawan moyang yang mendekati hanya 10- 15 juta th. yang berikutnya serta merangkumi raja hutan, gembong, kugar serta lain- lain lagi. Dalam keluarga ini, kucing dalam negeri( Felis catus) yakni sebahagian dari genus Felis yang ialah berkas kucing kecil yang mengandungi lebih kurang 7 genus( tergantung pada desain pengelompokan). Ahli- ahli genus mengalami di seluruh bumi serta merangkumi kucing hutan( Felis chaus) di Asia Tenggara, buas Eropah( F. silvestris silvestris), buas Afrika( F. s. lybica), kucing gunung Cina( F. bieti), serta kucing pasir Arab( F. margarita) serta pula lain- lain lagi.
Kucing dalam negeri awal kali diklasifikasikan selaku Felis catus oleh Carl Linnaeus dalam versi ke- 10 Systema Naturae yang diterbitkan kepada th. 1758. Karena filogenetik moden, kucing dalam negeri mayoritas diakui selaku satu balik subspesies buas itu, F. silvestris. Ini udah akibatkan pemakaian kombinasi terma kerana kucing dalam negeri bisa dipanggil dengan julukan subspesies kemuncak, Felis silvestris catus. Kucing buas tercantum udah dirujuk selaku beraneka subspesies F. catus namun kepada th. 2003, Suruhanjaya Antarabangsa Tatanama Ilmu hewan memastikan julukan buat kucing buas selaku F. silvestris. Julukan yang sangat lazim dipakai buat kucing dalam negeri abadi F. catus berikutan konvensyen buat haiwan ternakan memakai persamaan kata(sinonim) yang sangat dini( kanan) yang dicadangkan. Terkadang, kucing dalam negeri dipanggil Felis domesticus ataupun Felis domestica seperti yang dicadangkan oleh naturalis Jerman JCP Erxleben kepada 1777 namun ini tidaklah nama- nama taksonomi legal serta udah tidak sering dipakai dalam kesusasteraan alamiah kerana binomial Linnaeus yang diprioritaskan. Populasi kucing buas gelap Transkaukasia dahulu diklasifikasikan selaku Felis daemon( Satunin 1904) namun saat ini populasi ini diakui selaku sebahagian kucing dalam negeri.
Seluruh kucing dalam genus ini memiliki kakek moyang yang mendekati yang bisa jadi bermukim di lebih kurang 6- 7 juta th. berikutnya di Asia. Ikatan cocok dalam golongan Felidae dekat namun sedang tidak tentu, ilustrasinya kucing gunung Tiongkok kadangkala durasi dikelaskan( di dasar julukan Felis silvestris bieti) selaku subspesies buas, seperti kepelbagaian Afrika Utara. F. S. lybica.
Berbanding anjing, kucing tidak meniti pergantian besar ketika cara penjinakan karena bentuk serta aksi laris kucing dalam negeri tidak kelewatan tidak serupa dengan kucing buas serta kucing dalam negeri mampu hidup di hutan. Kucing rumah yang dijinakkan segenap sering dibiakkan dengan populasi buas F. catus. Kemajuan terbatas ketika penjinakan maksudnya penghibridan bisa legal dengan banyak di antara felid lain terutamanya gembong kucing Asia. Sebagian aksi laris dini mulanya jadi serta identitas kucing buas bisa jadi udah meyesuaikan mereka buat dijinakkan selaku haiwan kesayangan. Identitas ini tercantum saiz mereka kecil, berupa sosial, bahasa tubuh yang nyata, atensi main serta intelek yang besar. Sebagian genus felis kecil bisa jadi memiliki kecondongan dini mulanya jadi ke arah penjinakan.
Kucing bisa memiliki hubungan yang mutualistik ataupun komensalisme dengan orang. 2 filosofi penting diserahkan mengenai gimana kucing udah dijinakkan. Salah satunya, mayoritas orang dengan terencana menaklukkan kucing dalam cara penentuan ciptaan kerana mereka predator kutu yang bermanfaat. Filosofi ini udah dikritik selaku tidak masuk ide karena ganjaran untuk bidang usaha penjinakan bisa jadi amat sedikit; kucing mayoritas tidak menggerakkan perintah serta biarpun mereka makan tikus, genus lain seperti feret ataupun terier bisa jadi lebih bagus buat menjaga perosak ini. Filosofi yang lain bersumber pada idea bahawa kucing cuma diperoleh oleh orang mayoritas serta dengan cara beransur- ansur menyimpang dari saudara- saudara liarnya melalui penentuan dini mulanya jadi sembari membiasakan diri dengan berburu fauna perosak yang ditemui di lebih kurang orang di minggu serta desa.
Kucing mampu berkembang dengan bagus dari pola Kamu berikan makan kepadanya. Tidak hanya itu apabila Kamu memohon kucingnya gendut serta segar cermati pula persentase protein serta nutrisi makanannya betul. Disini ada 10 Panduan yang mampu Kamu simak dalam berikan makan kucing.
Tips selanjutnya ini :
1. Beri makan kucing secara teratur
Waktu makan yang terbaik adalah waktu yang teratur (hari ini dengan hari seterusnya selamanya sama). Anda mungkin sanggup mencatat kapan waktu yang kebanyakan digunakan untuk memberi makan kucing ini. Dengan begini Anda melatih kucing untuk disiplin waktu makan.
2. Lebih baik manfaatkan makanan basah atau kering?
Sebenarnya keduanya memiliki faedah yang baik untuk kucing Anda. Makanan basah kebanyakan sanggup dicampur dengan daging fresh yang memiliki mutu terbaik bakal menjadi hidangan utama untuk kucing Anda.Santapan berair ini cocok buat anak kucing sebab persentase lemak yang mencukupi besar, namun setelah umur kucing bertumbuh, betapa bagusnya kurangi jatah lemak serta mengubahnya dengan persentase protein serta persentase serat. Untuk makanan kering kebanyakan digunakan untuk meminimalkan hairballs dan memelihara usus kucing. Komposisi makanan kucing yang bagus adalah perpaduan dari campuran tiga makanan kucing, di mana satu bagian untuk kesegaran usus, satu untuk aroma yang mengakibatkan selera makan kucing dan satu ulang berserat tinggi untuk menjauhkan hairballs.
3. Kalau memberi makan itu jangan dipaksakan
Ini jika dalam bahasa Jawa sering diucap dengan melolohkan santapan kepada kucing. Walaupun Kamu memimpikan memperoleh kucing yang bahenol namun cermati pola makan teraturnya, janganlah kelewatan. Dosis efisien penyajian santapan kucing merupakan dalam 1 pon berat tubuh, Kamu butuh satu ons santapan saja kepada th. awal serta setelahnya akan dikurangi hingga kepada nilai 0, 9 ataupun 0, 8 ons per satu pon berat tubuh. Janganlah menumpukkan lemak kepada kucing yang mayoritas berupa pemalas.
4. Anakan kucing kesulitan makan, gimana ya?
Janganlah kuatir jika perihal berikutnya berjalan kepada anakan kucing. Pada durasi khusus anakan kucing atau kitten memanglah kadangkala tidak mempunyai hasrat buat makan, namun kepada durasi khusus ia akan senang makan. Sediakan saja beberapa santapan dalam cawan alhasil jika anakan kucing berikutnya lapar, kucing berikutnya mampu makan dengan bagus. Bila dalam sebagian hari anakan kucing kalian selamanya tidak berkenan makan, jalur terbaik merupakan menhubungi dokter binatang terdekat.
5. Gunakan mangkuk yang berukuran besar untuk menaruh makanan
Kucing kebanyakan tidak sesuai dengan mangkuk kecil ataupun kible. Lebih baik manfaatkan mangkuk yang memiliki diameter yang memadai besar sehingga kepala kucing sanggup masuk untuk memudahkan menyita makanan dalam mangkuk tersebut.
6. Posisikan makanan kucing berada ditengah mangkok
Anda mungkin kerap menemui bahwa kucing tidak menggunakan makanannya dan cuma menyita bagian tengah saja. Perlu Anda ketahui bahwa bagi kucing, makanan yang tersedia dipinggir selanjutnya diakui kosong atau tidak ada. Jadi Anda wajib menempatkannya ditengah ulang sehingga kucing Anda tertarik untuk memakannya.
7. Kucing bahagia makanan yang beraroma
Kucing kebanyakan cuma makan makanan yang memiliki aroma lezat, jikalau Anda menambahkan amat banyak makanan dalam mangkuk dan tidak segera habis, mungkin besar sisa makanan selanjutnya tidak bakal dimakan ulang oleh kucing Anda. Hal selanjutnya berjalan karena aroma makanan kucing jadi berkurang. Anda termasuk wajib perhatikan penyimpanan makanan dryfood sehingga aromanya tidak hilang dan terjaga kualitasnya.
8. Manfaatkan ulang dryfood yang tidak dimakan oleh kucing Anda
Kadang jikalau Anda amat banyak menambahkan makanan dalam mangkok, makanan selanjutnya tidak habis dan Anda bingung jikalau wajib membuangnya, sayangkan jikalau harganya mahal. Untuk menangani hal itu Anda sanggup menjadikan dryfood selanjutnya menjadi makanan basah, yaitu dengan merendam dryfood manfaatkan air panas sehingga aroma makanan selanjutnya tercium ulang oleh kucing. Tunggu sampai suhunya tidak amat panas untuk memberikannya terhadap kucing Anda.
9. Pilihlah style makanan sesuai situasi kucing
Makanan kucing terbaik adalah makanan yang disajikan sesuai dengan situasi kucing tersebut. Contohnya dryfood dengan persentase protein tinggi itu cuma sesuai untuk anakan kucing atau indukan kucing yang tengah hamil. Jenis makanan selanjutnya justru tidak sesuai untuk kucing usia dewasa karena proses perkemihan yang amat sensitif. Anda mungkin termasuk bakal perhitungkan makanan yang punya kandungan vitamin untuk memelihara bulunya sehingga tidak rontok.
10. Kucing lebih bahagia makan sedikit demi sedikit
Berbeda dengan hewan peliharaan lain, kucing itu style binatang yang tidak bakal menggunakan makanannya dalam satu waktu. Dia bakal makan lantas diselingi dengan bermain dan bakal ulang ulang makan kala udah suntuk bermain. Usahakan untuk menyediakan kuantitas yang memadai terhadap mangkuk terhadap jam makan kucing.
Mengapa Vaksin Penting untuk Diberikan pada Kucing? – Jika Anda pernah mendengar tentang “Kucing memiliki sembilan nyawa”, maka ini adalah mitos. Jangan sampai hanya karena mitos ini, Anda tidak bisa menjaga kesehatan kucing Anda dengan baik. Apalagi saat divaksinasi. Vaksinasi sangat penting untuk kesehatan dan umur panjang kucing secara keseluruhan.
Mengapa Vaksin Penting untuk Diberikan pada Kucing?
Pentingnya Vaksin kucing terbukti dapat melawan inkubasi dan penyebaran penyakit yang mematikan dan mematikan. Apakah Anda anak kucing atau kucing dewasa, Anda perlu memvaksinasi mereka. Umumnya, vaksin juga tergantung pada usia kucing, kesehatan dan gaya hidup kucing secara keseluruhan.
Alasan Vaksin Penting untuk Kucing
dr-addie-Butuh diketahui kalau memvaksinasi kucing merupakan cinta serta tanggung jawab owner kucing. Tetapi, sedang terdapat owner kucing yang meragukan serta meragukan apakah vaksin kucing betul- betul dibutuhkan. Terlebih buat kucing yang tidak sempat pergi rumah. Jadi kenapa vaksin kucing berarti?
Vaksin berarti diserahkan buat menghindari kucing dari bermacam penyakit. Vaksinasi merupakan bagian berarti dari kesehatan kucing serta penangkalan penyakit. Kucing yang cuma terletak di dalam ruangan tiap hari dapat saja mengidap penyakit yang sungguh- sungguh, sebab banyak penyakit yang dapat menabur lewat hawa.
Buka saja jendela rumah dan Anda dapat membuat kucing peliharaan Anda menderita penyakit yang ditularkan melalui udara. Pada perjalanan rutin ke dokter hewan atau fasilitas hewan peliharaan lainnya, kucing bisa sakit. Melalui serangkaian vaksinasi untuk kucing, Anda dapat memastikan bahwa kucing Anda terlindungi dan aman.
Vaksin Kucing yang Direkomendasikan
Untuk vaksin kucing, Anda perlu berdiskusi dengan dokter hewan terlebih dahulu. Jadwal vaksinasi juga mempertimbangkan gaya hidup kucing dan kebutuhan khusus.
Misalnya, kucing dalam ruangan mungkin tidak memerlukan vaksin yang sama seperti kucing luar ruangan karena mereka cenderung tidak terpapar penyakit tertentu di dalam ruangan.
Secara umum, anak kucing harus divaksinasi pada usia 6 hingga 8 minggu, sampai mereka berusia sekitar 16 minggu. Kucing dewasa lebih jarang membutuhkan vaksin, biasanya hanya sekali setahun atau sekali setiap tiga tahun, tergantung pada durasi rancangan vaksin.
Inilah vaksin dasar yang biasanya direkomendasikan untuk semua kucing:
– Panleukopenia
Panleukopenia merupakan penyakit peradangan yang diakibatkan oleh parvovirus. Virus ini amat rentan melanda anak kucing serta tidak hendak menginfeksi orang. Pansitopenia menginfeksi kucing dengan menewaskan sumsum tulang, saluran usus, serta dengan cara aktif membelah sel- sel bakal anak yang lagi bertumbuh. Walaupun lebih rentan kepada serbuan, kucing dari seluruh umur pula dapat terkena panleukocytopenia, paling utama pada kucing yang tidak divaksinasi.
Penyebaran pansitopenia umumnya terjalin di gerai binatang piaraan, tempat penampungan binatang, orang yang tidak divaksinasi, serta zona lain tempat segerombol kucing terkumpul. Sebab virus ini amat meluas, Kamu wajib memvaksinasi kucing piaraan Kamu buat menjauhi terjangkit virus ini.
Bagaimana Cara Panleukopenia Menular?
Kucing sanggup mengeluarkan virus lewat urin, feses, dan cairan hidungnya. Infeksi berjalan disaat kucing yang rentan bersentuhan dengan sekresi ini atau tertular kutu berasal dari kucing yang telah terinfeksi panleukopenia. Kucing yang terinfeksi condong menularkan virus didalam selagi yang relatif singkat yakni lebih kurang satu hingga dua hari. Namun, virus sanggup bertahan hingga satu tahun di lingkungan, sehingga kucing sanggup terinfeksi tanpa pernah bersentuhan segera dengan kucing lain yang telah terinfeksi.
Tempat tidur, kandang, piring makanan, tangan, atau baju orang yang mengatasi kucing yang telah terkontaminasi virus sanggup menjadi layanan penularan panleukopenia. Oleh dikarenakan itu, terlampau penting untuk mengisolasi kucing yang terinfeksi dan mengatasi peralatan kucing selanjutnya dengan kucing lain yang tetap sehat. Orang yang mengatasi kucing yang terinfeksi juga harus merawat kebersihan untuk menghindar penyebaran infeksi ke kucing lain.
Virus panleukopenia juga tipe virus yang susah dimatikan dan resisten pada banyak desinfektan. Idealnya, kucing yang belum divaksinasi tidak boleh dibiarkan masuk ke didalam daerah daerah kucing yang terinfeksi bahkan kecuali daerah selanjutnya telah didesinfeksi.
Cara Mendeteksi Panleukopenia pada Kucing
Isyarat panleukopenia mampu sedemikian itu banyak macam serta agaknya mendekati dengan penyakit lain semacam peradangan Salmonella ataupun Campylobacter, pankreatitis, peradangan feline immunodeficiency virus( FIV), ataupun peradangan feline kanker darah virus( FeLV). Kucing yang terkena apalagi agaknya membuktikan isyarat semacam keracunan ataupun memakan barang asing.
Tanda-tanda pertama yang sanggup diidentifikasi barangkali juga lesu, kehilangan nafsu makan, demam tinggi, muntah, diare parah, terlihat ingus, dan dehidrasi. Kucing juga barangkali duduk didalam selagi lama di depan mangkuk airnya tapi tidak minum banyak air. Pada sebagian kucing, demam sanggup berkunjung dan pergi sepanjang sakit dan tiba-tiba turun ke tingkat yang lebih rendah berasal dari biasanya sesaat sebelum akan meninggal. Pada anak kucing, virus sanggup merusak otak dan mata.
Kucing berbadan dua yang terkena virus pula mampu hadapi abortus ataupun melahirkan anak kucing yang hadapi kehancuran pada otak kecil, badan otak yang mengatur saraf, otot, serta tulang. Anak kucing yang terlahir dengan situasi ini dikira menderita sindrom feline cerebellar ataxia yang diisyarati dengan tremor akut.
Kesempatan kepulihan panleukopenia terkait pada baya kucing. Anak kucing yang berumur kurang berawal dari 8 minggu umumnya punya kesempatan yang amat kecil buat bertahan hidup. Kucing yang lebih berumur punya kesempatan lebih besar buat bertahan hidup melainkan pemeliharaan yang mencukupi diserahkan semenjak dini. Sebab tidak terdapat obat yang mampu menewaskan virus, pemeliharaan intensif dengan obat serta larutan amat dibutuhkan sampai badan serta sistem keimunannya sendiri mampu melawan virus.
Pemeliharaan berpusat buat menjauh kehilangan cairan tubuh, bantuan nutrisi serta penangkalan peradangan inferior. Walaupun tidak menewaskan virus, antibiotik kerap kali dibutuhkan disebabkan kucing yang terkena beresiko lebih besar terserang peradangan kuman, disebabkan sistem keimunannya tidak berperan seluruhnya.
Bila kucing bertahan sejauh 5 hari, kesempatannya buat membaik amat bertambah. Pengasingan kencang berawal dari kucing lain dibutuhkan buat menjauh penyebaran virus.
Panduan Menghindari Penjangkitan Virus Panleukopenia pada Kucing
Penangkalan virus panleukopenia merupakan dengan bantuan vaksin. Mayoritas anak kucing dapat vaksinasi awal pada baya 6 serta 8 minggu, serta vaksin perkembangan diserahkan sampai anak kucing berumur lebih kurang 16 minggu. Anak kucing pula wajib mendapatkan kolostrum, susu awal yang dibuat oleh biangnya buat tingkatkan imunitas badannya.
– Vaksin Herpes Kucing. Ini merupakan peradangan saluran respirasi atas yang disebabkan virus. Penyakit herpes kucing amat meluas serta dapat menimbulkan pneumonia, spesialnya pada anak kucing.
– Calicivirus. Calicivirus ialah penyakit yang melanda saluran respirasi bagian atas serta gerong mulut.
Penyakit ini diakibatkan oleh virus Caliciviridae.
Tidak hanya feline herpes virus( FHV), Calici ialah tipe flu kucing yang sangat kerap melanda kucing.
Feline calicivirus bisa masuk ke badan orang lewat hidung, hidung, serta mulut kucing kala kucing dengan cara tidak terencana memegang dataran yang terinfeksi oleh virus.
Penyebarannya pula relatif kilat, dengan era inkubasi 2- 4 hari.
Dikala calicivirus merambah badan orang, virus hendak bertumbuh biak di sel epitel saluran respirasi, konjungtiva( susunan pipih zona mata), lidah serta alat pernapasan.
Nah, aksi penangkalan terbaik buat menjauhi peradangan calicivirus merupakan dengan vaksinasi.
Terdapat tercantum vaksin bonus yang bisa jadi dibutuhkan, ialah:
Klamidia: Vaksin buat kuman, kerap jadi badan dari injeksi FVRCP.
Kanker darah Kucing: Peradangan virus yang betul- betul mampu menabur lewat banyak larutan badan semacam air liur, berak, air kemih, serta susu. Vaksin ini dianjurkan buat kucing yang menghabiskan durasi di luar rumah.
Bordetella: Kucing yang kerap ke salon ataupun bermukim di kandang penitipan harus divaksinasi buat menghindari peradangan menabur bersama dengan kilat, spesialnya di zona yang banyak binatang yang lain.
Meskipun beberapa dari penyakit kucing tidak fatal, tapi sanggup dicegah bersama dengan vaksinasi Kucing. Sebagai pemilik hewan peliharaan yang bertanggung jawab, kamu sanggup membantu kucing menjauhi ketidaknyamanan ini bersama dengan ikuti jadwal vaksinasi yang disarankan.
Tips Merawat Kucing Untuk Pemula Agar Terhindar Dari Virus Feline Infectious Peritonitis – Kucing adalah salah satu hewan peliharaan favorit manusia. Selain lucu, tingkah kucing itu juga sangat imut. Tapi tahukah Anda bagaimana cara merawatnya? Semua hewan memiliki kualitas sensitif yang harus dipahami manusia. Jika Anda seorang pemula dan ingin mengetahui cara memelihara kucing, silahkan simak tips dasar berikut ini
Tips Merawat Kucing Untuk Pemula Agar Terhindar Dari Virus Feline Infectious Peritonitis
1. Anak kucing menginginkan nutrisi 2 kali lebih banyak dari kucing berusia. Walaupun beliau menginginkan lebih banyak nutrisi, bukan berarti Kamu tidak wajib memberinya makan kelewatan. Sehabis 5- 6 minggu, kasih makan dengan cara tertib 4 kali satu hari.
2. Janganlah berikan makan kucing serta anjing santapan! Santapan anjing tidak memiliki asam amino yang ialah nutrisi yang diperlukan kucing buat menghindari penyakit jantung serta pandangan angkat kaki.
3. Setelah 8 sampai 10 bulan, dr-addieMenganjurkan Kamu dapat meningkatkan kerutinan makan santapan rumah tangga semacam nasi serta susu. Kamu wajib meningkatkan kerutinan ini semenjak umur dini. Ataupun buat santapan kucing buat Muezza, yang banyak hendak protein, asam lemak omega 3, vit serta mineral. Muezza memanglah menolong melindungi kesehatan gigi, tulang, serta sistem pencernaan, dan membuat bulu lembut kucing gugur.
4. Tidak butuh membasuh kucing dengan cara tertib. Dikala bulu kucing mulai beraroma, Kamu dapat mandi dengan air dingin. Air panas bisa mengganggu bulu serta menimbulkan iritasi kulit kucing.
5. Gosok bulu kucing dengan cara tertib. Ini hendak melenyapkan rambut mati, kuman serta kuman dari rambut.
6. Berangkat serta bermainlah dengannya. Bimbingan raga bisa menolong anak kucing Kamu berkembang serta bertumbuh dengan cara wajar. Binatang piaraan Kamu hendak berkembang dengan segar serta gesit.
7. Ajarkan kerutinan tiap hari. Kamu dapat mulai mengajari kucing Kamu sebagian kerutinan bagus, semacam berangkat ke kamar mandi, makan, serta tidur.
8. Berperilakulah jelas dalam menanggulangi sikap kurang baik. Kamu wajib berniat buat perilakunya yang kurang baik. Dengan metode ini, ia hendak paham apa yang bagus ataupun kurang baik.
9. Vaksinasi. Vaksinasi wajib dicoba dengan cara teratur buat menjauhi virus serta penyakit. Buat ini, lekas konsultasikan ke dokter binatang. supaya tidak terkene virus Feline Infectious Peritonitis. kita pula hendak membagikan sedikit data hal Virus Feline Infectious Peritonitis.
Penyakit FIP disebabkan oleh virus dalam keluarga Coronaviridae, yaitu sekelompok virus RNA untai tunggal yang mampu menginfeksi beragam organisme. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus korona pada lain sindrom pernafasan akut yang kritis (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada manusia, bronkitis infeksi pada burung (avian infectious bronchitis), dan gastroenteritis menular pada babi (babi, gastroenteritis menular) dan peritoneum menular kucing ( FIP).
Feline coronavirus terbagi jadi dua jenis, yaitu feline enteral coronavirus (FECV) yang tidak cukup patogen dan yang lebih patogenic feline infectious peritonitis virus (FIPV). Virus FECV menginfeksi sel epitel usus, membuat diare, lebih-lebih tidak ada tanda-tanda klinis sama sekali. Pada kucing, virus FECV mampu mengalami mutasi genetik dan jadi FIPV, yang mampu membuat penyakit FIP yang fatal. Virus FIPV sendiri bereplikasi di sel darah putih (seperti monosit dan makrofag). Menurut sifat genetiknya, virus FIPV dibedakan jadi FIPV I dan FIPV II.
Penularan
Kotoran atau kotoran kucing yang terinfeksi adalah sumber utama penularan. Fecal bins (tempat sampah) merupakan sumber penularan bagi kucing yang dipelihara secara berkelompok, layaknya di peternakan kucing (breed cat). Kucing yang sehat bisa saja besar terkena infeksi mulut sesudah kontak dengan partikel virus.
Ketika antibodi maternal yang diturunkan berasal dari induknya berkurang, anak kucing umumnya mulai terinfeksi terhadap umur 5-6 minggu. Setelah kucing menelan virus, sekiranya akibat menjilati (merawat) kaki yang berisi virus dan menyentuh kotak tinja, virus bakal masuk ke sel epitel di vili usus halus dan berkembang biak di sana. Kemudian, kucing yang terinfeksi mulai mengeluarkan virus didalam tinja (kotorannya) didalam pas seminggu. Ini bisa saja memakan pas lebih dari satu bulan.
Bentuk penyakitnya
Penyakit ini bermanifestasi didalam dua bentuk, yakni tipe basah (basah atau sporadis) dan tipe kering (kering atau non-sporadis). Tipe basah lebih umum dan lebih gawat daripada tipe kering. Bentuk penyakit yang keluar tergantung berasal dari tanggapan imun kucing. Jika sistem kekebalan bereaksi dengan cepat, bentuk kering umumnya muncul. Sebaliknya terkecuali sistem imun bereaksi dengan lambat, bakal keluar kebasahan.
Ketika respons imun cukup kuat, tanda-tanda klinis penyakit bisa saja tidak muncul, tapi kucing sanggup jadi pembawa virus dan sanggup menyebarkan virus selama lebih dari satu th. hingga imunitasnya berangsur-angsur menurun. Saat kekebalan tubuh menurun, penyakit bakal tetap berkembang hingga keluar tanda-tanda klinis dan akhirnya berujung terhadap kematian.
10. Jaga kebersihan tubuh Anda. Anda harus rajin membersihkan gigi, telinga, dan kuku kucing. Tahukah Anda, bintik-bintik tersebut sangat mudah berkembang biak bakteri dan bakteri. Jika kotor dapat menyebabkan infeksi dan penyakit kucing.
Bukan hanya manusia yang membutuhkan perawatan khusus. Hal yang sama berlaku untuk hewan peliharaan. Oleh karena itu, harap jaga kebersihan kucing Anda secara teratur.
5 Penyakit Mematikan pada Kucing – Ada beberapa jenis penyakit yang rentan, di antaranya kucing dewasa. Umumnya masalah kesehatan kucing disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain usia, kondisi fisik, makanan yang dimakan, serta kondisi mental atau psikologis. Lantas, penyakit apa saja yang bisa menyerang kucing peliharaan?
5 Penyakit Mematikan pada Kucing
dr-addie – Kucing tidak jauh berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, dan kucing juga bisa sakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit parah bisa membunuh orang. Jika Anda tidak tetap sehat, kucing peliharaan Anda mungkin menderita penyakit seperti kanker, diabetes, infeksi, dan rabies.
Saat kucing peliharaan sedang sakit, penting untuk mengetahui jenis penyakit yang diserang agar dapat ditangani dengan tepat.
Virus ini bisa dikatakan virus yang lambat. Kucing yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala sampai beberapa tahun setelah infeksi awal. Ini mengingatkan kita pada HIV pada manusia. Sistem imun kucing yang terserang akan sangat rendah, dan rentan terhadap berbagai penyakit.
Cara penularan utama adalah melalui gigitan, penularan dari ibu ke anak melalui jalan lahir atau air susu ibu.
Kucing liar yang agresif dan sering berkelahi berisiko tertular virus ini.
2. Feline Calici Virus
Virus menyerang saluran pernafasan, mulut, saluran pencernaan, otot dan tulang. Gejala yang muncul adalah kehilangan nafsu makan, hidung berair, pilek, luka pada lidah dan bibir, sesak napas, dan nyeri sendi. Pada kasus yang parah, pneumonia, hepatitis, dan pendarahan juga bisa terjadi.
Penularan kucing calici terjadi melalui lendir di mata dan hidung, bersin dan menghirup virus, berbagi mangkuk makanan dan tong sampah, serta pencemaran lingkungan.
3. Chlmydophilosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri klamidia, yang umumnya menyerang anak kucing berusia antara 5-12 minggu. Gejala berupa demam, bersin dan pilek, kehilangan nafsu makan dan radang mata. Jika tidak diobati, infeksi mata akan memburuk dalam 2 bulan dan dapat menyebar melalui lendir dalam beberapa bulan.
Ini membutuhkan waktu perawatan yang lama, selama 3-4 minggu. Jika mata kucing sangat serius dan tidak dapat diselamatkan, operasi pengangkatan bola mata (nukleasi) akan dilakukan.
4. Feline Rhinotracheitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan bagian atas. Kucing betina hamil dan kucing dengan kekebalan yang lemah berisiko tinggi terinfeksi.
Bersin yang tidak terkontrol merupakan salah satu gejala yang dialami. Selain itu, hidung mengeluarkan sekresi lendir yang bening atau hijau, kehilangan penciuman, sekresi mata, dan radang mata.Biasanya kucing lebih suka memejamkan mata, mengalami demam, lemas dan keguguran.
Gejala akan membaik dalam 7 hingga 10 hari. Pemulihan tergantung pada kekebalan, nutrisi yang baik, dan pemeliharaan cairan tubuh.
5. Feline Panleuk0penia Virus (FPV)
Panleuk0penia kucing merupakan peradangan virus yang melanda kucing, bagus kucing buas ataupun piaraan. Penyakit ini diakibatkan oleh parvovirus kucing yang ialah saudara dekat parvovirus anjing tipe 2 serta radang usus cerpelai. Penyakit ini amat meluas serta dapat menewaskan kucing yang terkena. Julukan” panleukopenia” merujuk kepada rendahnya jumlah sel darah putih( leukosit) kepada kucing yang diserbu penyakit ini.
Seekor kucing dapat terjangkit panleukopenia jika berkaitan bersama dengan larutan badan ataupun feses kucing yang terjangkit, objek- objek lain yang dapat memiliki virus panleukopenia, serta kutu. Panleukopenia terlebih dapat disebarkan oleh selimut, piring, ataupun pakaian serta sepatu orang yang sempat bersinggungan bersama dengan kucing yang terkena. Semacam parvovirus- parvovirus yang lain, virus panleuk0penia kucing dapat bertahan sejauh lebih dari satu tahun di area yang pas. Tetapi, penyakit ini tidak dapat menulari orang.
Virus panleuk0penia kucing melanda saluran pencernaan kucing serta menyebabkan ulkus peptikum. Akhirnya, berjalan berak air yang berdarah, kehilangan cairan tubuh, malnutrisi, anemia, serta terlebih kematian. Jumlah sel darah putih pula menurun, supaya cara imunitas badan melemah. Tidak hanya itu, jumlah hematokrit serta platelet ikut menurun. Tanda- tanda lain mencakup tekanan mental, rasa layu, lenyapnya hasrat makan, meriang, muntah, kulit tidak lagi fleksibel dampak kehilangan cairan tubuh, serta prilaku mengerkah akhir, punggung balik, serta kaki balik sendiri. Beberapa besar kucing yang terkena mati karena kehilangan cairan tubuh yang diakibatkan oleh berak air ataupun peradangan inferior yang dipicu oleh kelemahan cara imunitas badan.
Tiap kucing yang segar hendaknya diberi vaksin panleuk0penia, pula kucing rumahan karena virus ini dapat bertahan lama serta disebarkan lewat barang- barang. Apabila seekor kucing diserbu penyakit ini durasi lagi berbadan dua, virus panleuk0penia kucing dapat menyebabkan hip0plasia otak kecil kepada buah hatinya. Hingga dari itu, vaksin panleuk0penia kucing tidak bisa diserahkan pada kucing yang lagi berbadan dua. Seperti yang dilansir Wikipedia
Mengenal Feline Infectious Peritonitis – Feline infectious peritonitis (disingkat FIP) atau radang infeksi peritoneum pada kucing merupakan penyakit infeksi pada kucing karena kucing tersebut terinfeksi feline coronavirus (FCoV). Manifestasi klinis yang paling umum adalah peradangan pada peritoneum, selaput yang melapisi rongga perut. Penyakit ini berakibat fatal, dapat menyerang semua jenis kucing dari segala usia, dan telah dilaporkan di seluruh dunia.
dr-addie – Penyakit FIP disebabkan oleh virus dalam keluarga Coronaviridae, yaitu sekelompok virus RNA untai tunggal yang dapat menginfeksi berbagai organisme. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus korona antara lain sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada manusia, bronkitis infeksi pada burung (avian infectious bronchitis), dan gastroenteritis menular pada babi (babi, gastroenteritis menular) dan peritoneum menular kucing ( FIP).
Feline coronavirus terbagi menjadi dua jenis, yaitu feline enteral coronavirus (FECV) yang kurang patogen dan yang lebih patogenic feline infectious peritonitis virus (FIPV). Virus FECV menginfeksi sel epitel usus, menyebabkan diare, bahkan tidak ada gejala klinis sama sekali. Pada kucing, virus FECV dapat mengalami mutasi genetik dan menjadi FIPV, yang dapat menyebabkan penyakit FIP yang fatal. Virus FIPV sendiri bereplikasi di sel darah putih (seperti monosit dan makrofag). Menurut sifat genetiknya, virus FIPV dibedakan menjadi FIPV I dan FIPV II.
Penularan
Kotoran ataupun kotoran kucing yang terkena merupakan pangkal penting penjangkitan. Fecal bins( tempat kotor) ialah pangkal penjangkitan untuk kucing yang dipelihara dengan cara beregu, semacam di peternakan kucing( breed cat). Kucing yang segar mungkin besar terserang peradangan mulut sehabis kontak dengan elemen virus.
Kala antibodi maternal yang diturunkan dari biangnya menurun, anak kucing umumnya mulai terkena pada umur 5- 6 minggu. Sehabis kucing memakan virus, misalnya dampak menjilati( menjaga) kaki yang bermuatan virus serta memegang kotak feses, virus hendak masuk ke sel epitel di vili usus lembut serta bertumbuh biak di situ. Setelah itu, kucing yang terkena mulai menghasilkan virus dalam feses( kotorannya) dalam durasi sepekan. Ini bisa jadi menyantap durasi sebagian bulan.
Bentuk penyakitnya
Penyakit ini bermanifestasi dalam 2 wujud, ialah jenis berair( berair ataupun sporadis) serta jenis kering( kering ataupun non- sporadis). Jenis berair lebih biasa serta lebih akut dari jenis kering. Wujud penyakit yang timbul terkait dari reaksi kebal kucing. Bila sistem imunitas bereaksi dengan kilat, wujud kering umumnya timbul. Kebalikannya bila sistem kebal bereaksi dengan lelet, hendak timbul kebasahan.
Kala jawaban kebal lumayan kokoh, isyarat klinis penyakit bisa jadi tidak timbul, namun kucing bisa jadi pembawa virus serta bisa mengedarkan virus sepanjang sebagian tahun sampai imunitasnya berdikit- dikit menyusut. Dikala imunitas badan menyusut, penyakit hendak lalu bertumbuh sampai timbul pertanda klinis serta kesimpulannya berakhir pada kematian.
Tanda-tanda klinis
Kucing yang terhampar FCoV biasanya tidak memiliki karakteristik klinis yang jelas. Beberapa kucing meyakinkan hambatan pernapasan ringan, sejenis bersin, mata berair, dan ingus berlebih, sebaliknya kucing lain meyakinkan hambatan pencernaan ringan, sejenis buang air besar air. Pada sebagian kecil kucing, FCoV di dalam tubuh dapat memunculkan FIP. Perkembangan ini dapat terangkai dalam beberapa minggu, bulan atau tahun sesudah dini kali terhampar virus.
Pada kucing dengan FIP, karakteristik klinis dapat mencuat dengan metode mendadak dan memburuk dalam beberapa minggu, terlebih memunculkan kematian. Karakteristik klinis dini tidak spesial, sejenis kehilangan ambisi makan, depresiasi berat badan, titik berat psikologis, rambut kasar, anemia, dan dedar berkanjang yang tidak merespons pengobatan antibiotik.
Asites atau asites pada FIP basah( sampai ke gerong dada dalam beberapa kasus) menumpuk, memunculkan pembengkakan( biasanya tidak melilit) dan dispnea. Pada FIP bentuk kering, akumulasi air relatif kecil, dan tanda- tanda klinis yang mencuat terkait pada perlengkapan yang terserang virus. Oleh karena itu, bentuk kering FIP lebih sulit untuk di nyatakan. Beberapa kasus bentuk kering dapat memunculkan penyakit mata, penyakit saraf( kelumpuhan, ketidakstabilan gaya berjalan, dan kaku) dan penyakit perlengkapan perut( hati, ginjal, kelenjar air liur perut, limpa, kelenjar getah bening dan usus) serta muntah dan penyakit kuning. Sering- kali, karakteristik klinis FIP basah mencuat berbarengan dengan FIP kering.
Pencegahan dan pengobatan
Kucing yang dipelihara dengan cara beregu lebih beresiko terserang FIP. Melindungi higiene serta kebersihan ialah metode penangkalan yang direkomendasikan karena penjangkitan FIP berjalan melalui arah fekal- oral. Perawatan kucing didalam kelompok- kelompok kecil di ruangan yang berlainan, penempatan kotak berak yang jauh dari kotak pakan serta minum, menggerogoti berak dari kotaknya sesering bisa jadi, serta pula tertib mensterilkan kandang serta perlengkapan kucing bersama dengan sabun, deterjen, ataupun pembunuh hama bisa kurangi resiko FIP. Kesehatan kucing dengan cara biasa bisa dilindungi bersama dengan pemberian nutrisi yang cukup serta bermutu.
Sampai cocok ini, terkini satu gaya vaksin FIP menguntungkan yang ada di Amerika Sindikat serta lebih dari satu negeri di Eropa. Daya guna vaksin ini sedang diperdebatkan. Vaksin FIP selanjutnya belum ada di Indonesia.
Kucing yang mengidap FIP umumnya berakhir kepada kematian. Pengobatan yang diserahkan hanya bertabiat kooperatif buat kurangi pertanda klinis yang timbul serta memanjangkan baya kucing, jika pengobatan infus buat menanggulangi kehilangan cairan tubuh, antibiotika buat peradangan inferior, operasi buat menghasilkan larutan dari gerong perut serta dada, serta pula pemberian antimuntah, antiradang, serta interferon. Semacam yang dikutip Wikipedia
Pada Kesempatan kali ini, kami juga memberikan informasi tentnag beberapa penyakit kucing yang mungkin belum anda ketahui
Serupa dengan orang, keunggulan karbohidrat dapat membuat kucing diabet. Kucing gendut yang berat kaki beranjak, lebih rentan diserbu penyakit ini. Ada pula gejala- gejalanya merupakan selaku selanjutnya :
– Penurunan berat badan yang mencolok meski makannya banyak
– Peningkatan asupan air, kucing menjadi banyak minum
– Kencing secara berlebihan dan tidak wajar
– Nafsu makan yang berlebihan
Penanganan awal untuk penyakit kucing diabetes, adalah dengan memberi tambahan makanan himbauan bagi kucing yang mengalami diabetes. Makanan himbauan ini bisa ditemukan di petshop terdekat.
2. Feline Leukimia Virus
Penyakit ini disebabkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Feline Leukimia Virus bisa membuat beraneka wujud kanker dan penyakit lainnya yang terkait. Virus ini singgah gara-gara sharing makanan dan daerah air yang terkena atau kontak dengan urine, feses dan air liur dari kucing yang terinfeksi.
Penyakit kucing ini terhitung bisa disebabkan oleh induk yang telah terinfeksi lantas menular pada janin di dalam rahim. Meski tanda-tandanya bervariasi dan bakal muncul di dalam jangka waktu bertahun-tahun, tapi beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali, antara lain:
– Nafsu makan hilang dan turunnya berat badan
– Kejang, kelelahan dan demam
– Stomatitis
– Gingivitis (gusi)
– Anemia
– Diare
– Pembengkakan pada kelenjar getah bening
– Lesi kulit, semacam jaringan abnormal pada kulit
– Sakit kuning
– Anisocoria atau pupil mata kanan berlainan ukuran dengan pupil mata kiri
– Infeksi pada kulit, kandung kemih dan saluran pernafasan
Pemberian Vaksin pada kucing bisa menahan keliru satu penyakit kucing ini. Dengan tetap perhatikan tingkah dan kesehatn kucing, kita bisa menahan terjadinya penyakit ini.
3. Feline Immunodeficiency Virus
Dari namanya saja kita sudah melihat bila penyakit kucing ini melanda sistem kebal kucing. Yang lebih seram lagi, penyakit ini serupa mengerikannya dengan AIDS pada orang. Penyakit kucing ini ditularkan oleh gigitan kucing yang terkena ataupun benih kucing yang memindahkan pada bakal anak di dalam rahimnya. Indikasinya antara lain:
Diare terus-menerus
Infeksi mulut
Kehilangan nafsu makan
Munculnya beberapa masalah pernafasan
Kucing tempat tinggal memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini dibandingkan kucing yang lebih kerap berada di luar. Apabila kucing anda terkena, langsung melakukan isolasi supaya tidak menulari kucing yang lain.
4.Feline Calici Virus
Penyakit kucing Feline Calici Virus ini melanda saluran pernafasan, mulut, pencernaan, otot serta tulang. Pertanda yang ditunjukkan merupakan lenyapnya hasrat makan, mata basah, hidung berdahak, cedera pada lidah serta bibir, susah bernapas serta sakit sendi. Pada permasalahan berat terbatas terjalin pneumonia, hepatitis, serta pendarahan.
Wabah mayoritas terjalin pada kandang ataupun populasi kucing yang padat, jendela tidak lumayan bagus, kandang tidak lumayan bersih, nutrisi kurang, serta temperatur yang ekstrim, bagus betul- betul panas ataupun betul- betul dingin. Penjangkitan Feline Calici ini terjalin lewat cairan pekat mata serta hidung, menghisap virus dari bersin, eksploitasi mangkok makan serta litterbox bersama, serta pencemaran area.
Penindakan dini seandainya kucing kamu hadapi gejala- gejalanya, merupakan dengan awal kali mengisolasinya dari kucing- kucing yang lain. Setelah itu kasih santapan yang lunak serta tidak harus dikunyah, suapkan santapan itu seandainya kucing tidak ingin makan. Bilas pula kotoran pada hidung serta mata kucing dengan cara teratur.
Kita selaku fans kucing serta yang menjaga kucing di tempat bermukim sudah mestinya paham berbagai Mengenai terpaut pemeliharaan kucing. Penyakit kucing juga ialah ilmu yang mestinya kita mempunyai saat sebelum menjaga binatang berbulu ini.
Dengan melaksanakan keadaan biasa semacam melindungi kebersihan, melerai perlengkapan, dan memantau santapan kucing saja, kita sudah melaksanakan usaha buat melindungi kesehatannya serta menahan penyakit menyerangnya.
Dry vs Wet Feline Infectious Peritonitis – Recently, a pet disease called Feline Infectious Peritonitis (FIP) is found among cats. Pet owners should learn more about FIP because their cat might be infected. There are two types of FIP infection: dry and wet. There is no clear diagnosis for either condition and the vet could only tell when the cat is in the final stage of infection. – How To Diagnose When the pet owners hear about FIP, they usually look for some references from the internet. There are several laboratories claiming that they could give accurate diagnosis for a fair price. Some manufacturers even launch the test kits so the pet owners could perform the diagnosis at home. Unfortunately, none of these claims are true. It is difficult to get accurate FIP diagnose, especially in the early stage.
The reason for this difficulty is simple: FIP shares a lot of signs with intestinal problems in feline. Even when the test result is positive, multiple tests must be done to check the pet’s status. It also applies to negative test results, which could never be a guarantee that the pet is free from FIP.
– The Differences FIP itself could affect the pet in “wet” and “dry” form. The “wet” form is marked with the obvious bloating in stomach area. The water is trapped either in the abdominal or chest cavity. This condition makes the pet breathe harder than usual. Regular medication such as antibiotic will not help.
The dry form of FIP is not less scary than the wet form. The cells inside the pet’s body is inflamed. It happens in various organs instead of one, and the symptoms might be seen from the organ’s failure. For example, an inflammation in kidney area will make the pet very thirsty or vomit repeatedly. Probably the bettors could relate to a situation where they keep losing while playing in https://multibet88.online.
Among these two forms, the wet one is the easier to diagnose. After taking fluid sample, the laboratory test could reveal the condition. For the dry form, it will be hard to save the pet.
Despite of the limited knowledge of FIP, vets are doing their bests to at least provide proper diagnosis on the infected cat. Unfortunately, the signs are not clear, so the vets have difficulties to determine the cat’s condition. So far, the vets could tell that there are two kinds of FIP; dry and wet.
Feline Infectious Peritonitis is No Longer a Death Sentence for Your Cats, Learn Here – FIP or Feline Infectious Peritonitis had been a night mare to all cat owners. Once a cat is diagnosed with this disease, it is more likely for the cat to die. There was no cure for this disease and this what makes it even more frightening. Good news, this disease is now curable. – The Magic Cure The person behind this finding is Dr. Niels Pedersen. He conducted a research on the disease and it ends up with the cure for FIP called GS441. This cure needs to be given to the cat within a course of treatment.
In a healthy cat, white blood will fight any virus or possible infection in the body. However in FIP case, the white blood responds differently. Instead of fighting the virus, the white blood replicates it. As a result, your cat immune will automatically distribute and spread the virus in the entire body.
If your cat has good immune, it will likely get dry FIP. However in a cat with bad immune, this virus will cause wet FIP, and this kills even faster.
The cure, GS441, works by getting into the reaction chain. Then it works in stopping the virus replication. It enables your cat body immune to gain back its ability to empower the body as the virus is defeated. Like building you skill to play online casino games, it takes time to entirely kill the virus.
– The Treatment This cure should be given in a course of treatment that takes approximately 12 weeks. It can be longer on severe cases. Most cats that stop the treatment prior to this period tend to relapse. In contrary, cats that undergo the treatment fully and don’t show any of the symptoms within three months are declared completely healed.
Considering those reasons above, it is highly recommended to do the treatment to the full period, and watch over your cat condition for the next three months. This treatment includes daily dosage, and it is important to be strict to the schedule.
If your cat is diagnosed with this illness, it isn’t the end of the world. This cure has been introduced back in February 2109, and your vet should be able to offer you assistance on this treatment. Be patient along the process and save your cat.
Recognize the Impact of Feline Infectious Peritonitis Virus on Your Cat – Cats are a type of pet that is close to humans. Therefore, many people keep cats in their families. Besides being cute and adorable, it turns out that cats have also been studied by NASA. The results of NASA research show that cat purring can reduce stress levels in humans. No wonder many people like to sleep close to cats. As the favorite pet of many people, cats are still the same as other living things that have a weakness against disease. Just like other types of animals, cats have a variety of diseases that vary from the symptoms to the effects that arise from the disease. Here we will discuss specifically about one of the viruses that cause illness in cats, namely the Feline Infectious Peritonitis virus.
Feline Infectious Peritonitis Virus is commonly abbreviated as FIP and this viral infection is a contagious disease in cats. This virus attacks the thin membrane that is in the cat’s abdominal cavity and this is usually in the form of inflammation. This virus should not be underestimated because it is considered deadly. This virus is so radical that all types of cats at all ages can be infected. There have been many reports of cat deaths caused by this virus around the world. In general, diseases originating from this virus come from the Coronaviridae virus group. Apart from cats, this virus family can also attack various types of living species. There are several diseases such as SARS, MERS, bronchitis in birds and others which are caused by this virus in humans, known as coronavirus.
Then what is the form of the disease caused by the Feline Infectious Peritonitis virus? From the form of the disease, there are two forms, namely the wet type and the dry type. When compared between these two forms, the wet type has more virulent properties than the dry type. The form of the disease will appear depending on the reaction of the cat’s own immune system. If the cat has a fast immune response, it will develop a dry type and vice versa. As for a cat who has a strong immune system, it will not have any effect on his body However, cats like this can be carriers of the virus for several years. The older the cat is, the more this virus will develop and eventually result in death. So, if you love your cats, it is better to take your cat to the vet in order to do periodic health cecks. Avoid this virus from your cats.
Feline Infectious Preitonitis or FIP is a common condition that can happen to almost all cats. If you have many cats at home, and one has FIP, it is likely that the other cats will get it too. This is a nightmare. However, there are always ways to prevent this to happen to your cats.
Don’t Have Too Many If you already know how a cat gets FIP, you will also realize that having too many cats in the house isn’t the wisest. You should consider letting them adopted. You need to keep only a few of them, a number that you can control and protect all the time. With fewer cats in the house, you will get only fewer litters as well every once in a while. This makes the living condition a lot healthier for you and your cats.
Healthy Nest This is probably one of the most important factors you should start with. Any disease including FIP wouldn’t be at risk at all if your cats live in a healthy and clean environment. For a start, a litter box can only be used by two cats at most. The litter boxes should be placed in disinfects area with clean surroundings. You also need to place the litter box away from their water and food bowls. Of course, you need to clean the bowls regularly to keep it sanitary. Given the fact that security can be provided only by online casinos like, you can’t lose guard in cleaning and disinfecting in this situation.
Make Them Happy Buying them some toys and giving them fun activities will keep them happy. You also need to give them all they need to keep them clean and healthy. Going to the vet and salon will help, while giving them treats every now and then is a real solution too.
Basically, you need to control and maintain fun, clean, and healthy life to prevent your cats from getting FIP. It may sound hard to do at once, but it is actually pretty regular. Keep it as a habit, and check on your cat condition every once in a while. Without FIP, your cats can live better and longer.
Understanding the Feline Infectious Peritonitis Virus in Cats – Cats are a type of animal that is commonly maintained by many people but not the least number of cats that do not have an employer or can be called a wild cat. Cats are indeed liked by many people. Starting from the cute and adorable behavior to the selling price of pet cats that can be made a lucrative business. Cats are also a favorite pet so that the number of cats continues to increase when compared to other pets such as dogs, turtles, fish and others. Cats are cute and lovely, however, if you are a cat lover and have a pet cat, it is very important to maintain the cleanliness and health of your beloved cat. Currently, with the development of the era, more and more diseases that arise due to the process of mutations of viruses or bacteria that attack cats. Feline infectious Peritonitis is one of the diseases found in cats.
What exactly is Feline Infectious Peritonitis in cats? So, Feline Infectious Peritonitis is a designation of disease in cats caused by the feline corona virus. This disease is a dangerous disease for cats because it falls into the category of a progressive viral disease that is contagious and has fatal possibility for all types of cats. This disease attacks the internal organs of cats which has been investigated in several cases that cats affected by the feline corona virus have the shape and size of internal organs that are different from normal cats. This disease can usually be diagnosed if the cat has clinical symptoms such as weakness, difficulty breathing, runny nose and diarrhea.
Disease in this cat can not be seen in a short time because this disease does not just appear in the cat’s daily life. The internal organs that change shape from normal cats like the shape of the lungs that are not in accordance with normal, the heart is surrounded by a black period, the liver is swollen, pale and multifocal necrosis. The most risky disease of this cat is the death of the cat that suffers.
Can this disease be treated? The right answer for questions like this is “can”. After going through a lot of research on this one cat disease, cat sufferers can be cured by using isolation of germs such as E. Colli, Klesiella sp and Staphillococcus sp. So, it is important if you love your cat, it never hurts to bring your beloved cat directly when the symptoms of Feline Infectious Pertonitis are seen.
Learn More About Feline Infectious Peritonitis of Cats – Feline Infectious Peritonitis (FIP) is a disease that will be very dangerous for your cats. Up to this day, different kinds of researches are still trying to figure out the best method to diagnose the cats that are infected with the disease. The researchers also try to find out the best treatment to slow down the growth of the disease.
Feline Infectious Peritonitis at a Glance Feline Infectious Peritonitis (FIP) is a disease that is mutated from Feline Coronavirus (FCoV). Any cat can be infected, but most of the time, it will infect kitten that is below two years old. The disease is transmitted through cat-to-cat contact, especially if they are sharing litter trays, saliva, or fomites.
A research in 2019 shows that among cats with FCoV, only around 12% develops FIP. The research also shows that around 70% of the case, the disease mostly infects the pure-bred cats under two years old. While all online gambling games in sbobet infect adult players, this virus attacks only young cats.
The current researches show that there is no best method to detect the disease. The symptoms are also varied on one cat to another so that there is no best way to know whether your cat is infected or not. The common symptoms might also show when it is on the last stage, and it is quite late to treat. Another problem is that no medication is suitable to treat the disease.
Ongoing Research About Feline Infectious Peritonitis If the cats are infected with FIP, you don’t need to hospitalize the cats because taking good care of the cats and provide good nutrition for the cats will be very helpful. However, you can rest assured because there are different kinds of researches about this disease.
Most of them try to find the best medication to slow down the growth of the virus. Some researches try to find immunosuppressive drugs that will reduce the fast growth of the virus. Some others also try to find antiviral drugs that are very important to slow down the replication of the virus. But, if the cats are detected with FIP, the best way to treat it is by giving the licensed FIP vaccine, although it might not be effective.
The disease can be very dangerous for cats, especially because there are no exact symptoms that tell you whether your cats are infected with this disease or not. The symptoms may show up late and the cats can be dead in no time without you knowing.
Can Your Cats Catch The Corona Outbreak? – Ever since the news of Wuhan isolation spread throughout the world, people became more and more wary of the Coronavirus. As pet-owners, you may have worried about the epidemic beyond yourself because Corona is reportedly found on animals such as pangolins and bats first. Is it possible for the outbreak to affect your cats?
• Can Corona Infect Felines? Yes, but not the Corona mutation from the latest outbreak. As it was first found in bats and pangolins, it’s not questionable if the virus can affect other animals. In fact, it reportedly affects common pets such as cats and dogs for several decades now. Cats, in particular, can get infected by a mutation called FCoV or Feline Corona Virus the way we are infected by the fun online poker games.
The latest found mutation, COVID-19, is different from the FCoV. According to Express (13/2), Corona will not be able to affect animals after it mutates to affect humans. As COVID-19 happens to only infect humans and have no newer reported mutation, it is safe to say that no animals will be infected by the newly mutated virus. This, however, doesn’t mean your cat is safe from FCoV.
• How Does FCoV Infect Cats? Another good news about FCoV is that it is unlikely to cause an outbreak compared to COVID-19. After all, instead of being totally infectious and being airborne, it spreads through contacts with infected feces.
In other words, cats will only be infected FCoV only if Corona inhibits then mutates in their body or they can get a secondhand infection from other infected cats’ feces. As long as your cats are indoors and not infected before you adopt them, they should be safe from FCoV. However, once they are infected, the effects may be fatal as it causes Feline Infectious Peritonitis – a deadly disease that inflames cats’ digestion organs.
• Are There Any Research and Cure? Many research had been conducted globally concerning FCoV. For one, NCBI published a research paper on FCoV immunization. Vaccine for the virus also reportedly available in several European countries and America. Sadly, said vaccine has controversies, which means the disease is not officially curable. The best pet-owners can do is cleaning litterbox on a regular basis to avoid the infection.
So, will your cats get caught in the outbreak? So far, there’s no evidence of any feline infection. However, they may catch FCoV (Feline Corona Virus), a corona mutation that affects cats. Just like COVID-19, the feline-infecting virus has yet to have a real cure. However, since it is not airborne, you can prevent the infection by cleaning the litterbox regularly.
Feline Infectious Peritonitis Virus that Affects Cats – Playing with cats is fun for lovers of these cute four-legged animals. Cats with cute fur and faces provide a special delight for their caregivers. However, cat lovers seem to always have to be available about the medical conditions experienced by cats that are kept. Cats are also vulnerable to disease attacks that endanger the cat and the owner. One of the diseases that easily attacks cats is Feline Infectious Peritonitis (FIP). This cat disease is an infectious disease caused by a virus known as the Feline Coronavirus (FcoV). This virus belongs to the group of viruses that are easily mutated. This virus consists of Feline Enteric Coronavirus and Feline Infectious Peritonitis which have the same genetic basis but can cause different effects in cats that have been infected with this virus.
Feline Infectious Peritonitis usually affects macrophage and monocytes infections. This disease makes the cat does not last long in the digestive system, resulting in the scarcity of discovery in their feces. There is a small risk of transmitting the disease to other cats so isolation is not necessary to cats infected with this virus. Of the various cases in cats infected with this disease, cats with an age range between 3 months to 3 years are susceptible to this disease. There are also many cat breeds that are susceptible to this disease such as Abyssinian, Birman, Ragdoll Rex, Himalayan and Bengal. What triggers this disease to infect cats are several factors such as stress, genetic and viral Feline Leukemia Virus and Feline Immunodeficiency Virus.
Symptoms commonly found in cats suffering from this disease include lethargy, weight loss that dropped dramatically, anorexia, fever with rising and falling temperatures, jaundice and abnormal growth in kittens. Feline Infectious Peritonitis usually shows symptoms such as fluid retention in the abdominal cavity and others so that the organs in the cat do not function and develop as they should. Some of the symptoms that show cats with this disease are from the eyes such as changes in pupillary shape, changes in iris color and others. Symptoms of the central nervous system can include seizures, ataxia, tremors, depression, behavior changes and many others. Diarrhea, vomiting, colitis and the like provide symptoms that are in the gastrointestinal.
To keep your cat from getting this disease, you need to immediately bring your pet cat to the vet to immediately give a thorough diagnosis to your pet cat. If your cat is infected with this disease, you can provide some treatments such as antiviral administration, but until now unfortunately there has been no effective treatment in treating cats from Feline Infectious Peritonitis.
What Recent Research Says About Feline Infectious Peritonitis of Cats – Coronavirus (COVID19) has become a threat to everyone. There is currently no medication for this disease. It becomes worse because nowadays, people are overshadowed with Feline Infectious Peritonitis or FIP in wild and domestic cats. The disease is not new and some researches have been done to find out more about this disease and how it can be a threat to both cats and the owners.
– What Feline Infectious Peritonitis Is Feline Infectious Peritonitis (FIP) is a disease that usually attacks cats like online gambling games cause playing fever among players. The disease can be fatal to cats, especially kittens below two years. The root of this disease is actually from Feline Enteric Coronavirus (FECV) and FIP has complicated pathogenesis. In research in 2019, it is noted that only around 39% of cats can survive after the experimental infection.
Another research also states that any cat can develop FIP when they are infected with the corona virus, the popular virus people talk. The research also shows that not only cat below two years, but also older can also develop the disease, especially when they are already infected with feline leukemia virus or FeLV as well as geriatric cats.
The cats can get the disease through cat-to-cat contact and constant exposure to feces. Although you have cleaned the surroundings, the virus is still alive in the environment for up to several weeks. If the cat with FIP is pregnant, it will be likely that the kitten will get the disease as well, especially if they are still around five to eight weeks old.
– Symptoms and Treatment for Feline Infectious Peritonitis The symptoms of this disease are quite ambiguous because each cat can have different symptoms compared to other cats with the same disease. The most common symptoms are nasal discharge, watery eyes, and sneezing. But, some cats may also get diarrhea and mild intestinal disease. The problem here is that the simple test for FIP is not developed well and the result cannot show an exact strain of feline coronavirus that might not be the one that causes FIP. Because the symptoms are quite hard to detect, the current researches haven’t found the best cure for this disease. The current researches still find the best medication that will slow down the rapid growth of the disease.
There is no medication for this disease at the moment, and it is quite hard to detect the symptoms in cats. And, if it is late to treat, it will become Feline Coronavirus that will be dangerous for your cats.
Feline coronavirus (FCoV) is a virus that is infectious to cats all around the world. It is of positive-stranded RNA type and is part of the Alphacoronavirus 1 species of the Alphacoronavirus genus, under the Coronaviridae family.
Alphacoronavirus 1 is a species group, to which the canine coronavirus (CCoV) belongs as well as the porcine transmissible gastroenteritis coronavirus (TGEV). The feline coronavirus has two forms: the feline enteric coronavirus (FECV) infects the intestines and the feline infectious peritonitis virus (FIPV) causes the FIP (feline infectious peritonitis). Healthy cats typically shed feces containing feline coronavirus. The virus is then transmitted to other cats via fecal-oral route. The virus is transmitted in a higher rate in an environment with multiple cats more than that with single cat. In the beginning, the virus is much less benign until it mutates from FECV to FIPV. The resulting condition from this infection, the Feline Infectious Peritonitis, is fatal and has no known cure while the treatment for it is given based on outward, observable symptoms and is generally palliative in its nature.
The mature gastrointestinal epithelial cells are infected by feline enteric coronavirus (FECV). This infection has very little outward signs and is typically chronic. The virus is shed in the feces and is detectable by polymerase chain reaction (PCR) of the feces. Some cats are naturally resistant to the virus, which can prevent infection and perhaps turn said cat into a carrier. FECV mutates into feline infectious peritonitis virus (FIPV) when a virus that is infecting an enterocyte undergoes random errors.
During their natural, pre-domestication state, cats are solitary. They do not share any kind of spaces with one another so the spread of infection is minimal. Epidemiological risk of mutation is in much higher rate within domestic cats living in a group. After mutating, the FCoV obtains a tropism for macrophages while they lose their intestinal tropism. When macrophages are infected by FIPV, a fatal granulomatous vasculitis, which then develops into Feline Infectious Peritonitis, is developed.
Feline infectious peritonitis is developed depending on two factors: the mutation of the virus and low immunity. Virus mutation, in turn, depends on the rate at which FECV mutates to FIPV. Meanwhile, the immune status depends greatly on the age of the host cat, the genetic makeups, and the level of stress. The virus can be slowed down more effectively when the host cat has a higher rate of immune status.
In recent years, the diagnosis of feline infectious peritonitis (FIP), especially the effusive type, has been more straightforward due to advancement of technology. Effusive FIP is diagnosed through the presence of viral RNA within the effusion sample, observed through reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). This, however, means that a sample should have been delivered to an external veterinary laboratory. A number of tests exist in a hospital that will determine whether a case is a confirmed effusive FIP. The total protein in the effusion will be measured; it’s extremely unlikely to a case of FIP if it is less than 35 g/l. The ratio of globulin to albumin will be measured; FIP is ruled out if the ratio is more than 0.8 and is a possibility (if uncertain) if the ratio is less than 0.4. The presence of cells in the effusive will be examined; FIP is ruled out if the cells consist mostly of lymphocytes.
While it is rather easy to diagnose wet FIP, dry FIP is a different story. Wet FIP can simply be diagnosed through testing the effusion. Dry (non-effusive) FIP, however, is tricky for diagnosis due to its clinical signs being typically varied and vague and there would be no sample available for diagnosis. There will be much more variables to take into consideration when diagnosing dry FIP. Dry FIP is confirmed when the cat: 1) is young and purebred, 2) is stressed out due to recent experience, 3) has a bigger chance to get infected such as being originated from an indoor cat rescue homes, 4) shows the following traits: has become anorexic, eats less, experiences weight loss, has pyrexia, shows intra-ocular, and icterus, 5) shows hypergammaglobulinaemia, 6) shows lymphopenia, 7) and shows a higher level of antibody titre to FCoV—this last indication, however, should be used in caution as the test must be of its highest sensitivity to be regarded valid.
If the cat is seronegative, dry FIP can be ruled out but only if the test came with exceptional sensitivity. There has been a study that sought to compare a series of in-house FCoV antibody tests that are available commercially. The study eventually found out that the FCoV Immunocomb (biogal) is the best as it has 100% sensitivity; Virbac from the Speed F-Corona rapid immunochromatographic (RIM) is 92.4% sensitive, while the FASTest feline infectious peritonitis from MegaCor Diagnostik is only 84.6% sensitive.
Feline infectious peritonitis (FIP) is a type of disease that occurs on a cat. It is a rare disease but when it does strike, it is typically fatal. The disease occurs as an abnormal response given by the body of a cat against the Presence of Feline Coronavirus (FCoV), the virus that causes the condition in the first place. FcoV typically attacks the gastrointestinal tract of a cat. Infections that take place subsequently are usually asymptomatic but in some cases they could cause diarrhea. This is especially true for kittens due to the natural antibody they derive from the mother gradually disappears at the age of around 5 and 7 weeks. FcoV mutates from Feline Enteric Coronavirus (FECV).
A big group of cats housed indoors together is commonly plagued with FcoV. As the virus gets dumped along with feces, some cats either ingest the virus or inhale it, infecting them in the process. The transmission is propagated by the use of shared litter trays or scoops or brushes that are already contaminated through which microscopic particles of cat litter are transmitted to healthy individuals. FcoV can also be transmitted through bodily fluids. Direct contact between cats can accommodate spread as well. The virus is commonly spread through saliva as most cats inside a house share the same dishes for water and food. It can also spread via fighting and grooming. When a healthy cat is groomed by an infected one, the former’s fur may be tainted with the latter’s saliva. When the healthy individual takes its time to groom itself, the contaminated saliva remains on their fur gets ingested, infecting it in the process.
Effusive and non-effusive FIP are two most common forms of the disease. The two are fatal but the effusive type, in which 60-70% of cases are wet, undergoes rapid progression more than the other. Effusive FIP is also known as wet FIP because the presence of fluid that accumulates inside the abdomen or chest. This, in turn, can cause difficulty breathing. Diarrhea, jaundice, weight loss, fever, and lack of appetite are other common symptoms. Non-effusive FIP has the same symptoms as the other but without the presence of fluid. Signs of neurological and ocular disorders typically occur in a cat with dry FIP. According to situs, the disease may result in vision loss. The cat with dry FIP will also find it difficult to walk and will get functionally paralyzed over time.
FIP (Feline Infectious Peritonitis) is a disease of immune-mediated nature. Because of this, treatment for cats coming down with it can be categorized into two groups: action directed against the virus causing the disease and the modulation of the immune response. There are antiviral drugs that can be used to treat FIP.
The most common of these drugs are either human interferon or feline recombinant interferon omega such as Virbagen Omega or Virbac. Interferon drugs have action that is specific to species. This makes feline interferon a more effective treatment option than that of human. A field trial involving 20 cats took place using an experimental antiviral drug by the name of GC 376. Seven subjects were cleared while the other 13 were eventually euthanized after responding shortly to the treatment. As of this writing, the drug has yet to be available commercially.
Sass and Sass experimented with a PI (polyprenylimmunostimulant). Dr. Al Legendre tested the treatment and discovered that three cats with FIP survived for more than a year after being treated. Another field study of 60 cats with non-effusive FIP involved said PI found out that 52 cats died from the disease before 200 days while the other 8 survived for more than 200 days. Four of the subjects, however, managed to continue on living for more than 300 days.
Prevention of FIP can start with an intra-nasal FIP vaccine. The use of this vaccine is considered controversial but a study showed that it may help protect cats against the disease: Vaccinated cats had little to no FVoV antibody titres. The vaccine fails in some cats perhaps because of preexisting infection. The safety and effectiveness of the vaccine have no substantial evidence, however.
There have been studies conducted from test the vaccine and they all showed that the vaccine may or may not work. The vaccine is not guaranteed to work one hundred percent of the time because it affects cat in different ways due to genetic makeups and the fact that the disease has different forms. Maternally derived antibody protects a kitten against infection until it wanes when the kitten is about the age of 5-7 weeks. Removal of said kitten from the source of the infection can help prevent the disease from spreading. Rigorous hygiene, however, is urgently required as a form of prevention considering the fact that the virus causing FIP, FCoV, is very contagious.
FIP, which is also known as Feline Infectious Peritonitis is considered as one of the most dangerous that a cat can simply acquire. That is because this kind of disease is one of those few disease with no cure at all. If you are asking why there is no cure for FIP yet, then it might be caused by the fact that FIP is quite rare, about one case in a thousand cats. Despite of those things mentioned earlier, there are two main things that you need to be aware of related with FIP. Here are all of them.
The first one is the fact that this kind of cat disease has zero survival rate. This one is the most important thing that you need to highlight. That is because if you have a cat with FIP, you can be sure that the cat will die soon enough. It does not matter what kind of treatment that you choose for your cat, if the cat has FIP, it will die within the next two months or less. At least, two months are the maximum time that some of those cats have after receiving quite a lot of medical treatments for the FIP.
The next one is the fact that FIP is airborne. This is one thing that not all of those people have known. If you have more than one cat in your house and you are a bit late to realize the FIP in one of your cat, you need to isolate all of your cats as soon as possible. You need to take them to the doctor and ask if any of those cats were infected. There is a chance, even though the chance is small. Make sure you are careful with that or you might lose all of your cats at once.
The Rare Cat Disease Name Feline Infectious Peritonitis – Cat is one of those pets that many people love to have. That is the main reason why many people have cat has the pet. Unfortunately, there is one rare kind of disease that can only attack cat. The name is Feline Infectious Peritonitis.
Many people know the name of Feline Infectious Peritonitis as FIP. For your information, this kind of disease is considered as something rare because it only happens in one of those thousands cats. As an addition to that, this kind of disease in cat is something very dangerous. The main reason is because of the low survival rate of the cat with FIP.
If you are talking about the survival rate of this kind of disease, then you will be shocked to know that none of those cats with FIP has ever survived. Fortunately, the case of FIP in cat is considered as something rare. That means not all of those cats will die because of FIP.
Even though there are a lot of scientists that have done a lot of experiments to find the main cause of this disease, there is still no clear answer for this kind of disease. That is very unfortunate because many people with, especially the cat lovers, are waiting for the cure for this kind of disease.
The only thing that many of the scientists have learned is that the disease is caused by the mutation of the corona virus that can be found inside the body of the cat. The main question that still not answered yet is how the corona virus can be mutated inside the body of the cat. If the scientist can answer that question, then it might be a good hope to find the cure or medication for the FIP. We just need to wait about the next step that all of the scientist will take.